Have an account?
Posted by habibi on Kamis, 27 Januari 2011 in
ENCODER
Dapatdikategorikan:
- Optical (photoelectric)
  - Magnetic
  - TipeKontak
- TipeOptical :
  - Rotary
  - Linier

Standar Pengkodean Biner jumlah posisi poros adalah 2n. Misal, n = 3, maka terdapat 8 posisi poros

Gray Encoding
Permasalahan:
bila piringan berhenti antara 2 perbatasan sektor, sehingga tidak memungkinkan untuk menerjemahkan sudut poros.
Contoh, bila sudut poros berubah dari 179, 9o sampai 180, 1o (dari sektor 4 kesektor 5). Sesuai dengan tabel diatas, kondisi kontakakan berubah dari OFF-ON-ON ke ON-OFF-OFF

Jika kontak1 tersambung pertama, diikiuti kontak3 dan kemudian kontak2, maka sekuen/urutan kode aktualnya sebagai berikut:
- OFF-ON-ON (posisi start)
- ON-ON-ON (awal, kontak1 ON)
- ON-ON-OFF (selanjutnya, kontak3 OFF)
- ON-OFF-OFF (akhir, kontak2 OFF)

Permasalahan
- Tidak dapat mengukur sudut absolut dari poros. Sistem ini hanya dapat mengukur perubahan sudut relatif menjadi data yang berubah-ubah, seperti posisi poros pada saat power di-ON-kan. Ketidakpastian posisi ini tidak menjadi masalah untuk perangkat input  komputer seperti mouse dan trackball. Ketika posisi absolut harus diketahui, maka bisa ditambahkan sensor  kedua untuk mendeteksi ketika poros melewati posisi nol(zero).
- Permasalahan kedua adalah tidak dapat menentukan arah putaran poros. Untuk mengatasinya, dengan menambahkan sensor  optik menjadi 2 buah sensor yang dipasang pada sudut yang  berbeda. Arah putaran dapat diketahui dari hasil pembacaan dua sensor  tersebut. Tipe encoder  ini dikenal dengan Quadrature Encoder



materi lengkap disini format pdf
0 Responses to “Rotary Encoder”:

Posting Komentar