Habitat

KWH Meter adalah alat ukur yang digunakan untuk menjumlah energy listrik seluruhnya yang dipakai pada waktu tertentu. Jadi Jika arus I dan tegangan V beserta cosФ tetap, maka alat KWH akan menunjukkan besaran Volt cosФ.

Bagian Utama KWH Meter adalah
a.Bagian Luar KWH Meter
                                                              



Bagian-bagian luar KWH Meter terdiri atas :1)Angka-angka baca
2)Cakera / disk
3)Plat nama meter

b.Bagian dalam KWH Meter





Bagian-bagian luar KWH Meter terdiri atas :
1)Kumparan Tegangan
2)Kumparan Arus
3)Inti Magnet
4)Terminal Masukan untuk fasa dan netral
5)Terminal keluaran untuk fasa dan netral



c.Prinsip Kerja KWH Meter
KWH Meter terdiri dari sebuah kepingan berinduksi dan terbuat dari alminium. Diatas kepingan tersebut tersebut terdapat sepasang kumparan yang menimbulkan induksi. Kumparan tersebut terdiri 2 macam :

• Kumparan Arus (Kawatnya besar)
• Kumparan Tegangan (Kawatnya Kecil)

Kumparan arus dihubung seri dengan sumber tegangan. Kumparan tegangan dihubung pareral dengan beban. Jika kumparan arus terhubung dengan sumber PLN dan kumparan tegangan terhubung dengan beban (lampu, TV, dll) maka pada kumparan arus akan timbul garis gaya-gaya magnet, dan berlawanan dengan garis gaya-gaya magnet pada kumparan tegangan sehingga menyebabkan torsi yang membuat piringan berputar. Piringan yang berputar akan memutar gear-gear KWH dan kemudian akan memutar angka-angka baca.

d.Tarif
Perusahaan listrik menjual listrik kepada penggua berdasarkan energy listrik yang digunakan (dalam satuan kwh). Penentuan tariff listrik oleh pihak perusahaan listrik diantaranya adalah mengacu kepada biaya produksi dan penyaluran listrik hingga ke pengguna. Selain itu, tariff listrik PLN juga didasarkan pada besarnya daya pasang dan pemanfaatannya pada instalasi penggua.

1 putaran gear KWH = 0,33 Kwh, sehingga untuk mendapatkan 1 Kwh dibutuhkan 3 putaran gear dari KWH tersebut.

Tarif Bulanan Tenaga Listrik
Tagihan bulanan tanag listrik PT PLN (PERSERO) terdiri dari 3 biaya, yaitu biaya beban, biaya pemakaian kwh, biaya kelebihan pemakaian KVRAH (bagi golongan tariff tertentu) selain biaya-biaya tersebut, kepada pelangga dikenakan biaya-biaya pajak penerangan jalan umum, sewa trafo, dan biaya meterai.
Sejak tanggal 29 September 1986 biaya meterai lunas berdasarkan keputusan DIRJEN PAJAK No. Kep. 205/PJ33/1986. Sedangkan biaya sewa trafo (bagi yang penyewa trafo PLN) seperti perusahaan-perusahaan dan instansi lainnya. Untuk biaya pajak Penerangan Jalan (PPJ) dikenakan sebesar 7 % dari sub total biaya pemakaian.