Have an account?

COUNTER

CATEGORY: | Kamis, 10 Juni 2010
0
Counter merupakan rangkaian logika sekuensial. Hal ini dikarenakan counter membutuhkan karakteristik memori. Pewaktu (timer) memegang peranan penting dalam pengoperasian counter.

Counter memiliki karakteristik penting :
- Jumlah hitungan maksimum (Modulus counter)
- Menghitung ke atas atau ke bawah
- Operasi asinkron atau sinkron
- Bergerak bebas atau berhenti sendiri

FLIP - FLOP

CATEGORY: |
0
Rangkaian Logika terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
- Rangkaian logika kombinasional
   Rangkaian logika kombinasional adalah rangkaian yang kondisi keluarannya
   (output) dipengaruhi oleh kondisi masukan (input).
- Rangkaian sekuensial.
   Rangkaian logika sekuensial adalah rangkaian logika yang kondisi
   keluarannya dipengaruhi oleh masukan dan keadaan keluaran sebelumnya
   atau dapat dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan waktu. Ciri
   rangkaian logika sekuensial yang utama adalah adanya jalur umpan balik
   (feedback) di dalam rangkaiannya.

Rangkaian yang termasuk rangkaian logika kombinasional yaitu Dekoder, Enkoder, Multiplekser, Demultiplekser.Pada rangkaian-rangkaian itu terlihat bahwa kondisi keluaran hanya dipengaruhi oleh kondisi masukan pada saat itu.

SENSOR

CATEGORY: | Jumat, 14 Mei 2010
0

Jenis-jenis sensor yang sering digunakan pada KRCI
1.    Sensor Navigasi
a.    Sensor IR (Infra Red)
Ø  Sensor Proximity IR – LED IR
Ø  Sensor Jarak IR – GP2D12
b.    Sensor US (Ultra Sonic)
Ø  Sensor Proximity US – Transducer US
Ø  Sensor Jarak US – PING, SRF04
c.    Sensor Kompas �� CMPS03
d.    Sensor Kamera
CMUCAM1, CMUCAM2, CMUCAM3
2.    Sensor Panas
a.    Sensor Panas berbasis Ultraviolet  (UVTron)
b.    Sensor Panas berbasis IR (Pyroelectric)
c.    Sensor Thermal  (TPA81)
3.    Lain-lain
-  Sensor Accelerometer

WAKTU EKSEKUSI INSTRUKSI

CATEGORY: | Kamis, 13 Mei 2010
0
         Waktu eksekusi suatu instruksi dapat ditentukan dengan mengalikan jumlah siklus clock yang diperlukan untuk mengeksekusi instruksi tersebut dengan periode clock. Atau dapat dinyatakan sebagai hasil jumlah dari waktu eksekusi dasar (yang bervariasi tergantung pada mode instruksi dan pengalamatan) ditambah waktu yang diperlukan untuk menghitung alamat efektif jika melibatkan operand memori. Waktu eksekusi dari mengasumsikan bahwa instruksi yang akan dieksekusi telah tersimpan pada antrian tersebut dari memori dan meletakkannya pada antrian instruksi. Tabel 3.1 memperlihatkan contoh dari waktu eksekusi dasar beberapa instruksi 8086. untuk operand memori maka waktu penghitungan alamat efektif (EA) ditentukan oleh mode pengalamatan seperti yang diperlihatkan pada tabel 1.

FORMAT INSTRUKSI

CATEGORY: |
0

      Format instruksi 8086 yang mempunyai panjang bervariasi dari 1 byte sampai 6 byte. Displacement dan data immediete mempunyai panjang 8 bit atau 16 bit tergantung dari instruksinya. Susunan op code dan mode pengalamatan berada pada byte pertama atau kedua dari suatu instruksi. Op code atau mode pengalamatan dapat diikuti oleh
Ø  tidak ada byte tambahan
Ø  2 byte EA (hanya untuk pengalamatan langsung)
Ø  1 atau 2 byte displacement
Ø  1 atau 2 byte immediete operand
Ø  1 atau 2 byte displacement yang diikuti oleh 1 atau 2 byte immediete operand.
Ø  2 byte displacement dan 2 byte alamat segmen (hanya untuk pengalamatan direct intersegment)

MODE PENGALAMATAN

CATEGORY: |
0

      Cara bagaiman suatu operand ditentukan disebut mode pengalamatan. Secara umum pengalamatan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1.      Memori ke memori.
Dalam hal ini data berasal dan kembali ke memori, dan tahap operasi secara umum adalah :
a.     Ambil nilai operand dari memori
b.    Eksekusi operasi yang diperlukan
c.     Kembalikan hasilnya ke memori

BAHASA MESIN

CATEGORY: |
0
        Instruksi dalam computer dibagi dua kelompok bit. Kelompok pertama disebut operation code atau opcode, yang menunjukkan tindakan apa yang harus dikerjakan computer, dan kelompok kedua disebut operand, yang menunjukkan informasi yang diperlukan oleh instruksi untuk menyelesaikan tugasnya. Suatu operand dapat berupa data, paling sedikit bagian dari alamat data, petunjuk tidak langsung ke data, atau informasi lain yang mengacu pada data yang diperlukan oleh instruksi. Format instruksi secara umum diperlukan pada Gambar1.

OPERASI INTERNAL

CATEGORY: |
0
Secara umum operasi dari suatu system computer terdiri atas :
1. Mengambil instruksi selanjutnya dari alamat yang ditunjukkan oleh PC.
2. Meletakkan instruksi tersebut dalam register instruksi dan mengartikannya, sementara PC bertambah satu dan menunjuk pada instruksi selanjutnya.
3. Mengeksekusi instruksi, dan jika terdapat pencabangan akan menset PC ke alamat pencabangan.
4. Mengulangi langkah 1 sampai 3     

PSW (Program Status Word)

CATEGORY: | Rabu, 12 Mei 2010
0
PSW (Program Status Word) dari 8086 terdiri atas 16 byte, tetapi 7 bit diantaranya tidak digunakan. Setiap bit dalam PSW disebut sebagai bendera (flag). Bendera 88086 dibagi menjadi bendera kondisinal, yang merefleksikan hasil operasi sebelumnya di dalam ALU, dan bendera control yang mengendalikan eksekusi dari fungsi-fungsi khusus. Susunan benderara dari PSW diperlihatkan pada Gamabar1.




Gambar 1, Peta Memori PSW 8086 

Bendera kondisional terdiri atas :
 SN (sign flag); 
    isiny sama dengan bit MSB dari hasil eksekusi. Karena pada bagian negative komplemen-2 bit MSB-nya         adalah 1, dan bilangan positif sama dengan 0, maka bendera ini menunjukkan apakah hasil eksekusi                 menghasilkan bilangan positif.

REGISTER

CATEGORY: | Selasa, 11 Mei 2010
0
Model Pemrograman 

Model pemrograman 8086 sampai Pentium II termasuk visibel program (terlihat program) karena register-registernya digunakan selama pemrograman aplikasi dan ditentukan oleh instruksi. Register lainnya merupakan invesibel program (tak terlihat program) karena register-register itu tidak mampu dialamati selama pemrograman aplikasi, namun dapat digunakan tak langsung selama pemrograman sistem. Hanya mikroprosesor 80286 ke atas yang berisi register-register invisible program yang digunakan untuk mengontrol dan mengoperasikan sistem memori terlindung.

Gambar 1 menguraikan model pemograman mikroprosesor 8086 sampai Pentium II, 8086, 8088, dan 80286 sebelumnya berisi arsitektur internal 16-bit, subset dari register yang diperlihatkan dalam gambar 2-1. mikroprosesor 80386, 80486, Pentium, Pentium Pro, dan Pentium II terdiri dari arsitektur internal 32-bit penuh. Arsitektur 8086 sampai 80286 sebelumnya sepenuhnya kompatibel ke atas dengan 80386 sampai Pentium II.  
Gambar 1. Model Pemograman Mikroprosesor